Tempe Homemade (Original, Charcoal & Chili Flake)

https://kulinerku.com/images/c2.php?q=245af4910a4d0456.jpg

Porsi:
Waktu:

Bahan-bahan:

  • Kacang kedelai utuh/kupas (saya pake utuh) – 250 g
  • Air panas – 1,5 liter
  • atau 3/4 sdt peres Ragi tempe – 0,4 g
  • Cabe bubuk (saya pake gochugaru) – 1 sdt
  • Charcoal bubuk khusus makanan – 1/2 sdt

Cara membuat:

  1. Hari 1 : Siapkan kedelai dalam wadah tahan panas. Rebus 1,5 liter air hingga mendidih, matikan api. Tuang air ke dalam wadah kedelai. Tutup dengan tutup wadah rapat atau plastik wrap. Diamkan selama 8 jam, jangan dibuka2 sebelum 8 jam ya. Ini saya sertakan foto kloter 1 & 2 supaya bisa liat bedanya. Kloter 1 tutupnya ga rapet. Kloter 2 ditutup rapat pake plastik wrap.
    kulinerku.pngkulinerku.png
  2. Setelah 8 jam, buka tutup wadah & biarkan selama 1 hari tanpa ditutup lagi ya. Setelah 24 jam dari waktu perendaman awal, gosok2 kedelai (jika pakai yg berkulit) hingga kulitnya terkelupas (sebelumnya cuci tangan yg bersih ya). Lalu saring kulit kedelai yang mengapung. Air rendaman ga diganti ya. Biarkan lagi selama 24 jam tanpa ditutup. Aromanya bau & agak kecut, airnya juga berbusa. Itu wajar ya, tandanya bakterinya banyak aktif. Ini perbedaan kloter 1 & 2. Kloter 2 lebih berbusa.
    kulinerku.pngkulinerku.png
  3. Setelah 24 jam, cuci kedelai hingga bersih & tidak berlendir. Cuci hingga 5-6x. Kemudian rebus kedelai hingga empuk kurang lebih 30 menit. Kalau kurang bisa tambah waktunya. Pastikan kedelai empuk ya supaya hasil tempenya empuk. (Punya saya kurang empuk pas rebus jadi hasilnya masih agak sedikit keras). Setelah itu tiriskan kedelai, letakkan kedelai diatas kain bersih. Angin2kan sambil sedikit dilap2 dengan kain bersih itu hingga kedelai masih cukup lembab tapi tidak basah ya.
    kulinerku.pngkulinerku.pngkulinerku.png
  4. Taburkan ragi tempe diatas kedelai yang sudah dingin & lembab tadi. Aduk rata sambil sedikit diremas dengan tangan bersih hingga tercampur rata. Goyang2kan dengan tampah atau baskom besar seperti menampah beras, supaya sisa kulit kedelai keluar.
    kulinerku.pngkulinerku.pngkulinerku.png
  5. Jika ingin diberi tambahan seperti bubuk cabe & charcoal, lakukan di tahap ini ya. Bagi 2 kedelai yang telah di ragi, kemudian beri masing2 bubuk cabe & charcoal, campur rata. Saya kloter 1 dibikin original semua, kloter 2 dicampur bubuk cabe & charcoal.
    kulinerku.pngkulinerku.png
  6. Bungkus kedelai, bisa dengan daun pisang atau plastik kiloan tahan panas. Tusuk2 daun pisang & plastik yang akan digunakan untuk membungkus tempe dengan jarum/tusuk gigi, supaya ada sirkulasi udara. Lakukan hingga habis.
    kulinerku.pngkulinerku.pngkulinerku.png
  7. Tata bungkusan tempe di wadah datar dengan cara dijejer, jangan ditumpuk ya! Tutup dengan kain bersih. Diamkan hingga 30-40 jam hingga tempe terbentuk. Di foto 2 : Tempe saya ketika 26 jam, mulai berkeringat & muncul spora.
    kulinerku.pngkulinerku.pngkulinerku.png
  8. Setelah 36 jam, mulai banyak spora. Foto terakhir tempe usia 40 jam sudah dapat dipanen & dikonsumsi. Jika belum mau diolah, masukkan tempe yang dibungkus plastik rapat ke dalam kulkas. Supaya proses fermentasi jadi lebih lambat.
    kulinerku.pngkulinerku.pngkulinerku.png

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

“Ayam kentang harum”👍😘❤️

Sambal Sup Daging

Pecak gurame

Macaroni caramel